Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru

Kadinkes Provinsi Jawa Barat, Dr. Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus pada upaya pencegahan lahirnya anak-anak dengan kondisi stunting di Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis yang berkepanjangan, sehingga dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, yaitu sekitar 29,9%. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, untuk melakukan langkah-langkah preventif guna mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.

Dr. Berli Hamdani mengungkapkan bahwa pencegahan stunting perlu dilakukan sejak awal, yaitu sejak masa kehamilan. Ia menekankan pentingnya ibu hamil untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Selain itu, bayi yang baru lahir juga perlu mendapatkan asupan gizi yang baik melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.

Selain itu, Dr. Berli Hamdani juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gizi dalam mencegah stunting.

Dengan adanya perhatian dan komitmen dari pemerintah daerah, diharapkan angka stunting di Jawa Barat dapat terus menurun sehingga anak-anak di wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Upaya pencegahan stunting perlu dilakukan secara bersama-sama, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun pihak terkait lainnya, guna menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.