Angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia masih tinggi

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia masih tinggi. Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease (CHD) merupakan kelainan jantung yang sudah ada sejak lahir. Kelainan ini dapat berupa masalah pada struktur jantung, aliran darah, atau kedua hal tersebut.

Penyakit jantung bawaan pada bayi merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa gejala yang dapat muncul pada bayi yang menderita penyakit jantung bawaan antara lain kesulitan bernapas, kulit berwarna kebiruan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang lambat.

Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi, antara lain faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor gaya hidup ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari merokok dan minuman beralkohol, serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Pencegahan penyakit jantung bawaan pada bayi juga dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, memberikan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada bayi.

Pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah penyakit jantung bawaan pada bayi, antara lain dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini penyakit jantung bawaan, serta meningkatkan kerjasama antara berbagai pihak terkait.

Dengan adanya kesadaran dan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia dapat terus menurun sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia. Semoga dengan perhatian dan dukungan dari semua pihak, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.