Stress selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Stress selama kehamilan dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan janin, termasuk meningkatkan risiko anak mengalami epilepsi. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa ibu yang mengalami tingkat stres yang tinggi selama kehamilan memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk memiliki anak dengan epilepsi dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami stres.

Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan serangan kejang yang tidak terkendali. Meskipun penyebab pasti epilepsi masih belum diketahui, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk faktor genetik, trauma kepala, dan kondisi medis tertentu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres selama kehamilan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan epilepsi pada anak.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas California, San Francisco, melibatkan lebih dari 10.000 ibu dan anak mereka. Mereka menemukan bahwa ibu yang mengalami tingkat stres yang tinggi selama kehamilan memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk memiliki anak dengan epilepsi dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami stres. Selain itu, risiko ini tetap signifikan setelah mengontrol faktor-faktor lain seperti usia ibu, indeks massa tubuh, dan riwayat keluarga epilepsi.

Meskipun hubungan antara stres selama kehamilan dan risiko epilepsi pada anak masih perlu diteliti lebih lanjut, namun temuan ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan. Berbagai teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan olahraga ringan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan ibu hamil.

Selain itu, penting juga bagi ibu hamil untuk mendapatkan dukungan sosial yang mencukupi selama kehamilan. Berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman tentang perasaan stres dan kekhawatiran yang dirasakan dapat membantu mengurangi beban mental dan emosional yang dirasakan.

Dengan menjaga kesehatan mental selama kehamilan, ibu dapat membantu mengurangi risiko epilepsi pada anak dan memastikan kesehatan optimal bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga keseimbangan emosional dan fisik selama masa kehamilan demi kesehatan dan kesejahteraan anak yang akan dilahirkan.