Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien adalah zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan, kelemahan sistem kekebalan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.
Pada umumnya, kekurangan mikronutrien sering terjadi pada kelompok masyarakat yang kurang mampu, terutama di negara-negara berkembang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, kurangnya akses terhadap makanan bergizi, dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya akan mikronutrien.
Beberapa contoh mikronutrien yang sering kekurangan di antara populasi dunia adalah zat besi, vitamin A, vitamin D, asam folat, dan yodium. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia, kelemahan, dan gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Sedangkan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah kesehatan mata dan kelemahan sistem kekebalan tubuh.
Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat luas. Pemerintah dapat memberikan edukasi tentang pentingnya makanan bergizi dan menjalankan program-program kesehatan yang memfasilitasi akses masyarakat terhadap makanan yang kaya akan mikronutrien. Sementara itu, masyarakat dapat memperhatikan pola makan mereka dan mencoba untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan kekurangan mikronutrien di seluruh dunia dapat dikurangi dan kesehatan masyarakat dapat lebih terjaga. Setiap individu juga perlu memahami pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya akan mikronutrien demi menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan zat-zat penting ini.