Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Pernahkah Anda merasa khawatir karena anak Anda menjadi \”picky eater\” atau pemilih makanan? Masalah ini seringkali membuat para orangtua merasa frustasi dan khawatir akan dampak buruknya pada tumbuh kembang anak.

Seorang nutrisionis mengatakan bahwa kebiasaan makan yang buruk pada anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka. Anak yang menjadi pemilih dalam makanan cenderung kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh mereka untuk tumbuh dengan baik.

Banyak anak yang lebih memilih makanan yang tinggi gula dan lemak, seperti fast food dan makanan olahan, dibandingkan dengan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan protein. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan, defisiensi vitamin dan mineral, serta masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, kebiasaan makan buruk juga dapat mempengaruhi pola makan anak di masa depan. Anak yang terbiasa makan makanan yang tidak sehat cenderung akan mempertahankan kebiasaan tersebut hingga dewasa, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Untuk mengatasi masalah \”picky eater\” pada anak, para orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat di depan anak. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan pilihan makanan yang sehat dan variasi dalam menu harian anak agar mereka terbiasa dengan berbagai jenis makanan.

Jika anak tetap menolak makan makanan sehat, konsultasikan dengan seorang nutrisionis untuk mendapatkan saran dan panduan yang tepat. Nutrisionis dapat membantu menentukan kebutuhan nutrisi anak dan memberikan tips untuk mengatasi masalah pemilihan makanan.

Dengan memberikan perhatian yang cukup terhadap pola makan anak, kita dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik serta mencegah berbagai masalah kesehatan di masa depan. Jadi, jangan biarkan kebiasaan makan buruk merusak tumbuh kembang anak, mulailah memberikan makanan sehat dan bergizi sekarang juga.