Keberlanjutan telah menjadi tren yang semakin populer dalam industri kerajinan dan wastra di Indonesia. Para pengrajin dan desainer kini semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memperhatikan aspek sosial dalam proses produksi mereka.
Salah satu contoh keberlanjutan dalam industri kerajinan adalah penggunaan bahan daur ulang. Banyak pengrajin yang kini menggunakan bahan-bahan seperti kertas bekas, botol plastik, atau kain yang sudah tidak terpakai lagi untuk menciptakan produk-produk baru. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengurangi limbah yang dihasilkan, tetapi juga turut berkontribusi dalam mengurangi penggunaan bahan-bahan baru yang dapat merusak lingkungan.
Selain itu, banyak pengrajin juga mulai mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dalam proses produksi mereka, seperti menggunakan pewarna alami yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau mengurangi penggunaan air dalam proses pewarnaan. Mereka juga memperhatikan aspek sosial dengan memberdayakan masyarakat lokal dalam produksi mereka, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Trend keberlanjutan ini juga dapat dilihat dalam industri wastra di Indonesia. Banyak perancang busana dan produsen tekstil yang kini mulai menggunakan bahan-bahan organik dan ramah lingkungan dalam produksi mereka. Mereka juga memperhatikan aspek sosial dengan memastikan bahwa para pekerja mereka bekerja dalam kondisi yang aman dan layak.
Dengan adopsi praktik-praktik keberlanjutan ini, industri kerajinan dan wastra di Indonesia tidak hanya menjadi lebih ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang besar bagi masyarakat lokal. Para konsumen pun semakin sadar akan pentingnya memilih produk-produk yang berkelanjutan, sehingga memberikan dukungan yang lebih besar bagi para pengrajin dan desainer yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.